Komunitas Bloger Kasi Penda Kristen NTT

Jumat, 06 April 2012

KELUARGA SEBAGAI BASIS PENDIDIKAN KERUKUNANA


Keluarga sebagai Basis Pendidikan Kerukunan
Dihadapan Tantangan Global
---------------------------------------------------


Abstraksi

Perubahan merupakan satu kenyataan sosial yang tidak bisa disangkal. Max Weber ( sosolog jerman) mengatakan bahwa, pembaruan sosial lahir dari sebuah pola relasi interaksi yang berada dalam satu ruang dinamis (bdk. Teori Weber ttg. Konstruksi sosial). Artinya, pembaruan sosial itu merupakan kenyataan dari dinamika perubahan relasi-interaksi manusia yang mempengaruhi sistem-sistem hidup manusia secara mendasar. Affirmasi Weber, sudah ada jauh sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa hingga rencana keselamatan Allah bagi dunia (teologi  keselamatan), yang dalam iman kristiani menjadi titik awal sejarah dunia, dalam pemikiran Heraklitos…(filsafat “perubahan”), Heraklitos mengatakan bahwa, dunia dengan seluruh ciptaan ini mengalir dan tidak pernah kembali, olehnya tidak ada sesuatu yang tetap, “yang tetap” adalah “berubah”. Berubah/perubahan merupakan satu Condition sine qua non dari relasi dan interaksi manusia dan sistem-sistem hidup yang lain di dunia.

Globalisasi (mendunia/universal), merupakan sebuah “rumah”= house, yang dibangun/dibentuk oleh relasi interaksi (perjumpaan) antar sistem-sistem hidup manusia yang dinamis. Bahwa, globalisasi bukan hasil dari satu pendidikan formal, tetapi merupakan sebuah faham modern yang lahir oleh perjumpaan antar manusia yang direfleksikan secara baru berdasarkan perkembangan pengetahuan manusia. Achmad Suparman, menyatakan bahwa, Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda /perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Oleh karena itu, pusat dari globalisasi bukan pada pengetahuan, tetapi pada manusia. Manusia menjadi pusat  perjumpaan, refleksi dan interaksi seluruh pertumbuhan dan perkembangan dunia.

Pengatahuan manusia lahir oleh kontak antara pikiran dan kenyataan empirik. Perjumpaan interaksi antara pikiran dan kenyataan empirik itu lalu menumbuhkan konsep tentang diri dan orang lain, tentang kebebasan individu dan kolektif, politik dan demokrasi, hukum dan hak asasi, masyarakat duniawi dan masyarakat ilahi, norma, iman dll. Seluruh konsepsi ini tetap berpusat pada manusia. Melalui manusia seluruh sistem relasi interaksi mendapat penilaian. Salah satu sistem yang menjadi pusat lahirnya konsep-konsep di atas adalah Keluarga, (sistem terkecil dari masyarakat). Karena keluarga merupakan dasar dari adanya masyarakat yang membentuk sistem lain yang lebih luas seperti komunitas bangsa, maka keluarga menjadi penting dan relevan ketika orang menyentuhnya, berbicara tentang pendidikan awal/pertama.

Mengapa keluarga itu penting dalam diskusi tentang kerukunan?,..ia menjadi penting karena keluarga merupakan tempat pertama perjumpaan manusia dalam relasi dan interaksi, termasuk

1 komentar:

  1. Do you realize there's a 12 word sentence you can speak to your man... that will induce intense emotions of love and instinctual attractiveness for you deep inside his heart?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, cherish and look after you with his entire heart...

    ===> 12 Words Will Trigger A Man's Desire Impulse

    This instinct is so built-in to a man's genetics that it will drive him to work harder than ever before to to be the best lover he can be.

    In fact, fueling this dominant instinct is absolutely binding to getting the best possible relationship with your man that the moment you send your man a "Secret Signal"...

    ...You will instantly notice him open his heart and mind for you in a way he haven't experienced before and he'll see you as the only woman in the universe who has ever truly tempted him.

    BalasHapus